Autobiografi (Jesica)
Nama
lengkapku Jesica Suyanto, kerap aku di panggil Jesi. Aku dilahirkan tanggal 03
Januari 1997 Makassar, Indonesia. Ayahku bernama Jimmy Suyanto dan ibuku,
Ivonne Tanasal. Aku anak kedua dari tiga bersaudara, Jeane dan Jevania. Masa
kecilku sangat bahagia, orangtuaku selalu mengajarkanku hal-hal yang baik, cara
untuk bergaul, dan belajar mengenai apa saja walaupun di sisi lain aku sering
melakukan kesalahan yang dilakukan berulangkali. Aku juga tidak pernah kehilangan
akan sesosok pahlawan yaitu ayahku, seorang yang bertanggung jawab, pekerja
keras demi kebutuhan keluarganya, tetapi ia tetap meluangkan waktunya untuk
berjalan-jalan bersama keluarga dan penyabar dalam segala masalah. Mungkin di antara
semua teman, sahabat, keluargaku sekalipun tidak ada orang yang dapat menyamai
ibuku, tanpa dia mustahil aku ada di dunia. Hal yang paling menarik dari ibuku
adalah karena dia seperti manager,
juru masak, buku diary dan juga
seorang yang rohaniawan yang selalu memotivasiku untuk belajar dari hari ke
hari bisa dikatakan dia seorang yang sempurna.
Bagian kedua-Hobi dan Kebiasaan
Dari kecil
aku menyukai mesin yang berputar, bermain dengan gambar, mendengarkan musik,
dan mencari tahu hal baru. Aku sudah lupa berapa bulan aku berlatih gitar,
kurang lebih tiga bulan aku mengikuti kursus gitar yang diajarkan oleh salah
satu gitaris di gerejaku. Memainkan gitar tua, menikmati ketenangan,
mendengarkan musik adalah hobi yang sangat menyenangkan bagiku. Seringkali, aku
membongkar-bongkar tumpukan mesin dan hampir merusak laptopku meskipun ini hobi
yang tidak lazim bagi perempuan tetapi aku menyukainya karena ketika aku dapat
memecahkan suatu masalah computer/memperbaikinya, itu adalah suatu kebanggaan
tersendiri. Ketika aku melihat album fotografi salah seorang fotografer
terkenal, di situlah aku suka menangkap foto unik dan pemandangan indah,
sampai-sampai aku mengikuti seminar mengenai teknik fotografi walaupun hanya 2
hari.
Bagian ketiga-Mencapai mimpi
(Pendidikan dan Cita-cita)
Sebenarnya
aku masih belum mencapai setengah dari perjalanan pendidikanku, karena aku
masih SMA dan belum banyak menorehkan prestasi di bidang akademik. Saya tidak pernah
masuk Taman Kanak-kanak, jadi ketika berumur enam tahun aku langsung
disekolahkan di Sekolah Advent Makassar, mulai pada tahun 2003-2012. Sampai
pendidikan SMP aku tidak pernah memenangkan lomba apapun, mungkin karena aku
orang yang pemalu, sedikit kikuk, dan tidak bisa di atur. Pada suatu saat, aku
diberikan pilihan untuk melanjutkan pendidikanku di sekolah yang sama atau yang
lain. Aku tahu mungkin ini saatnya untuk berubah, meninggalkan zona nyaman dan
mencoba cakrawala baru. Akhirnya aku memutuskan untuk bersekolah di SMAN 11
Makassar. Awalnya, aku takut, tidak ada temanku yang bersekolah juga di sana
apalagi aku seorang yang pemalu dan tidak pandai bercakap. Perlahan-lahan aku
mulai terbiasa dengan orang lain, belajar membuang sifat-sifat buruk, mulai
lebih banyak meluangkan waktu untuk berdoa dan belajar walaupun sedikit tetapi
aku merasa Tuhan menghargai semuanya. Mungkin sampai sekarang aku bukan orang
yang di kenal banyak orang, bukan juga seorang berprestasi jika dibandingkan
dengan temanku yang lainnya tetapi Tuhan melihat masih ada agenda hidupku yang
akan kucapai suatu saat nanti. Kelak nanti aku ingin menjadi orang yang berguna
bagi kehidupan di masa depan, memudahkan sesuatu yang sulit, dan pemberi
semangat. Aku ingin menjadi seorang programmer
dan sudah ku targetkan sejak SMA, jadi apapun yang terjadi aku harus tetap
meraih cita itu selama Tuhan masih mengkhendaki.
Bagian Keempat-Motto Hidup
“Selama anda
masih hidup jangan pernah berhenti untuk bekerja, belajar dan yang terpenting
adalah memberikan kasih kepada orang lain”. Mengasihi adalah yang terpenting,
tidak ada yang tersisa ketika anda meninggal tetapi perbuatan baik tetap di kenang
sepanjang masa dan the most of all is
make the greatest masterpiece for GOD.
Komentar
Posting Komentar