7 Tempat yang Wajib dikunjungi di Makassar


1.       Malino Highland



Terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Jarak tempuh 90 km dari Kota Makassar ke arah selatan atau 2 jam waktu yang tempuh dengan menggunakan mobil. Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman penjajahan Belanda. Ketika memasuki kawasan Malino, Anda akan melihat tulisan “Malino Kota Bunga”, sesuai dengan tulisan tersebut Malino merupakan wisata yang terdapat beranekaragam bunga. Selain itu disepanjang bukit dan lembah terdapat hutan pinus yang tinggi menjulang. Malino merupakan objek wisata yang paling sering dikunjungi oleh penduduk Makassar karena udaranya yang sejuk dan segar. Penduduk di daerah ini mayoritas berprofesi dibidang pertanian dan perkebunan. Malino menghasilkan buah-buahan dan sayuran khas yang tumbuh di lereng gunung Bawakaraeng. Sebagian masyarakat Sulawesi Selatan masih mengkulturkan gunung itu sebagai tempat suci dan keramat. Suhu di kota Malino ini mulai dari 10 °C sampai 26 °C dan ketika musim hujan, berhati hati sedang berkendara karena, kota ini sering berkabut dan jarak pandangnya 100 meter saja.
Wisata air terjun seribu tangga, air terjun Takapala, Kebun Teh Nittoh, Lembah Biru, bungker peninggalan Jepang, dan Gunung Bawakaraeng menjadi ciri khas kota Malino. Oleh-oleh khas daerah ini adalah buah Markisa ,dodol ketan, Tenteng Malino, apel, wajik, dll. Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah Sulawesi Selatan.

2.       Bugis Waterpark


Bugis Waterpark (BWP) konon wahana permainan ini adalah yang terbesar di Indonesia Timur. Berada di dalam komplek perumahan Bukit Baruga Antang, pemukiman yang berada di pinggiran timur kota Makassar. Wahana permainan air yang dibuka untuk umum sejak tahun 2012 ini memang sangat menarik perhatian wisatawan maupun masyarakat lokal.

Bugis Waterpark menawarkan berbagai macam wahana menarik diantaranya Multi Slide dan Free Fall (Tappassorong dan Matanre) kedua wahana ini sangat menantang dan memicu adrenalin, dengan seluncuran berliku dan fiber plat warna warni yang menawan. Body Slide, Black Hole dan Rafting Slide (Mattulili, Mapettang, Malipunno) untuk Anda yang ingin merasakan sensasi meluncur dari ketinggian, wahana-wahana ini harus Anda coba. Lazy River (wae Massolo) merupakan pilihan tepat untuk bersantai, Anda dapat berbaring di atas ban sambil memejamkan mata dan hanyut terbawa arus sungai yang mengelilingi wahana Bugis Waterpark. Setelah lelah bermain permainan, di Whirpool (Kollang Pesse) Anda dapat bersantai menikmati pijatan air seperti Jacuzzi . Main Pool (Kollang Toloppo) Anda menikmati bermain voli dalam air bersama teman-teman, bermain bola air atau sekadar berenang saja. Kids Pool (Kollang Ana’-ana’) merupakan kolam untuk anak-anak yang terdapat ember besar yang sewaktu-waktu mengguyur seluruh kolam. Ada juga 3 wahana baru yang patut dicoba seperti kolam ombak, kolam turbulence, space boot.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di area BWP cukup lengkap seperti lego-lego, pondok kecil tempat bersantai, kursi santai di sekitar kolam dan lazy river. Selain itu terdapat food court juga yang menjual beragam makanan dan minuman untuk pengunjung. Ada musholla, loker, toilet yang bersih dan kering serta ruang ganti yang nyaman. Jika tidak membawa pakaian renang, anda tidak perlu khawatir karena di sana juga tersedia penyewaan baju renang.

Di BWP anda akan menemui beberapa hal yang unik dan menarik. Misalnya saja meja informasi yang terletak di pintu masuk BWP, berbentuk ruang kapten kapal dalam Phinisi. Hal unik lainnya adalah papan informasi yang banyak terpasang di area BWP. Ada dua bahasa yang digunakan pada papan tersebut yaitu Bahasa Bugis dan Bahasa Inggris, alih-alih bahasa Indonesia.

Ada juga kumpulan daun jendela tua khas rumah Bugis yang dirangkai membentuk dinding. Kemudian jembatan penyeberangan yang berayun saat kita menyeberang seakan terkena ombak, dan di bagian atas jembatan ada perahu layar yang digantung. Masih banyak hal unik lainnya di sana, silakan temukan sendiri saat berkunjung ke Bugis Waterpark Adventure dan menikmati keseruan wahana permainan airnya.

Bugis Waterpark buka setiap hari mulai jam 09.00-18.00 WITA, dengan harga tiket masuk yang berbeda-beda pada hari kerja (weekdays) Rp 120.000 dan weekend Rp 180.000.

http://hellomakassar.com/serunya-bermain-air-di-bugis-waterpark-adventure/

3.       Trans Studio


Trans Studio Makassar adalah taman hiburan indoor terbesar ke-2 di Indonesia setelah Trans Studio Bandung. Di atas lahan seluas 2.7 Hektar, Trans Studio Theme Park menyajikan 22 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 4 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik. Para pengunjung dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera serta menjadi orang – orang di belakang layar dari tayangan–tayangan favorit Trans TV dan Trans7, seperti Dunia Lain, Jelajah, X-travaganza. Magic Corner: Dunia Lain, Magic Thunder Coaster, Dragon's Tower, Putar Petir, Giant Swing, Ayun Ombak, Kids Studio, Karosel, Angin Beliung, Kano Kali, Mini Boom Boom Car, Balloon House, The Lost City, Safari Track, Jelajah, Si Bolang, Rimba Express, Sepeda Terbang, Studio Central,  Bioskop 4D, Hollywood Bumper Car, Grand Esia Studio View, Studio Tour, Trans City Theater, Science center.

Di dalam Trans Studio Theme Park terdapat tenant-tenant makanan dan minuman seperti:
The Coffee Bean & Tea Leaf, Baskin-Robbin, Studio Bento, Studio Mie, Studio Fried Chicken, Snack and Sweet, Tiket dan Studio Pass. Harga tiket masuk untuk weekdays Rp 100.000 dan weekend Rp 150.000. Setiap pengunjung wajib menggunakan Studio Pass untuk masuk dan bertransaksi di dalam theme park. Harga Studio Pass adalah Rp10.000 yang berlaku seumur hidup. Kartu Prepaid Studio Pass ini harus di isi dengan sejumlah Nominal tertentu sebelum bisa dipergunakan transaksi. Seluruh transaksi di Area Theme Park Trans Studio Makassar menggunakan kartu ini sebagai alat bayar.


4.       Akkarena


Makassar merupakan daerah pesisir yang menjadi nilai jual bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pantai Akkarena menawarkan pemandangan yang indah, terutama saat matahari erbenam. Pantai akkarena yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota Makassar ini dikenal sebagai tempat rekreasi keluarga dengan fasilitas lengkap di kota anging mammiri Sulawesi Selatan.

Pantai ini mempunyai fasilitas yang lumayan lengkap. Ada taman bermain, fasilitas olahraga air, MCK hingga Restoran. Di pantai dengan pemandangan mempesona yang berpasir hitam legam ini sudah di fasilitasi arena taman kuliner seluas 10 hektare, yang menyajikan berbagai masakan lokal serta internasional, dan taman tersebut dinamakan Akkarena Tanjung Bunga.

Pantai Akkarena memiliki sebuah dermaga dengan panjang 150 meter dengan lebar 5 meter. Dermaga tersebut biasa digunakan sebagai tempat menikmati sunset yang berfungsi sebagai dermaga kapal wisata. Ada meja-meja dan kursi-kursi di setiap tepinya. Wisatawan juga dapat menikmati sajian taman hidangan di tempat itu.
Pantai Akkarena Tanjung Bunga ini dinamakan tempat rekreasi keluarga di Makassar. Anda bisa menikmati sarana permainan olahraga outdoor seperti jetsky, flying fish, banana boat, berenang dipinggir pantai. Disekitar lokasi dilengkapi fasilitas untuk mandi serta ruang ganti, dan tempat mancing sambil menunggu sunset turun ke arah barat.

Pantai Akkarena terdapat hanya dua pintu yakni pintu masuk dan keluar. Jika memasuki pintu masuk, ada dua pos penjaga untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Di situ, pengunjung membayar tiket masuk kendaraan sebesar Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat. Ditambah biaya masuk untuk orang dewasa Rp 10.000 per orang, sedangkan anak dibawah umur 5 tahun tidak dikenakan biaya. Tiket yang diperoleh di pintu masuk tetap harus disimpan, sebab saat melalui pintu keluar petugas akan meminta tiket kendaraan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi pencurian kendaraan.

Pantai Akkarena mulai buka pukul 06.00 Wita dan setiap harinya dikunjungi ratusan pengunjung, terlebih lagi jika hari-hari libur dipadati pengunjung hingga ribuan orang dari berbagai daerah di Sulsel dan wilayah lainnya di Indonesia.

Senja pun tiba, suasana pantai makin asyik yang disertai bunyi bebek angsa yang berkeliaran di kawasan itu. Usai berenang, pengunjung dapat membilas tubuhnya di ruangan shower yang telah disiapkan. Hanya dengan Rp 5.000 per orang, kita sudah bisa membersihkan tubuh dengan air tawar yang juga dilengkapi dengan sabun mandi.
Waktu terus berganti, namun pengunjung terus berdatangan. Ternyata, pada malam hari pengunjung di Akkarena Tanjung Bunga tetap ramai. Terutama pasangan muda-mudi yang menikmati romantismenya suasana pantai di bawah rembulan. Suasananya asyik deh, pasalnya di kawasan itu diramaikan dengan lampu hias dan lampu sorot hingga pukul 22.00 Wita. Jika hari libur dan hari raya, pengelola Akkarena menambah waktu hingga pukul 24.00 Wita.

http://hellomakassar.com/pantai-akkarena-tempat-rekreasi-alternatif-keluarga-di-makassar/

5.       Museum Fort Rotterdam


Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.

Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar.


6.       Gunung Bawakaraeng



Gunung Bawakaraeng berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Di lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian, Malino, tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan. Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai.

Gunung Bawakaraeng disebut-sebut sebagai gunung dengan puncak terdingin di Sulawesi. Beberapa pendaki dilaporkan harus kehilangan nyawanya karena mengalami hipotermia ketika berada di puncak gunung.

Gunung ini juga merupakan gunung sakral dimana keberadaannya sering dikaitkan dengan berbagai keyakinan tertentu, namun memang faktanya di tiap gunung selalu terdapat cerita-cerita mistis didalamnya dan aktivitas spiritual paling aneh di gunung ini adalah adanya kegiatan haji yang dilakukan di areal puncak gunung. Masyarakat Sulawesi Selatan menganggap bahwa gunung ini merupakan tempat berkumpulnya pada wali. Keberadaan gunung ini menjadi sangat vital karena merupakan sumber penyimpanan mata air bagi seluruh daerah di kabupaten Gowa. Kondisi cuaca di gunung Bawakaraeng sangat sulit untuk diprediksi, biasanya hujan sering turun dengan tiba-tiba. Suhu udara di gunung Bawakaraeng ini berkisar dari 5-6 derajat celcius dan biasanya sering berkabut dan menghalangi pandangan pendaki. Gunung Bawakaraeng memiliki ketinggian 2,705 meter diatas permukaan laut. Gunung ini sering dijadikan destinasi pendakian, meskipun kondisi cuacanya yang sangat dingin dan kesan mistisnya yang masih sangat kental. Gunung ini juga memiliki jalur pendakian untuk mencapai puncaknya.

Biasanya pendaki memilih Dusun Lembanna sebagai starting point, karena daerahnya yang sangat strategis. Dusun Lembanna merupakan daerah dimana masyarakatnya sangat ramah, dan biasanya mereka bercocok tanam dan melakukan kegiatan khas pegunungan lainnya. Perlu diketahui, bahwa di Desa Lembanna ini tidak terdapat warung nasi, jadi pastikan perbekalan dipersiapkan saat berada di kota terdekat. Setelah itu pendaki akan memasuki kawasan gunung ditandai dengan pintu utama bertuliskan ‘Selamat Datang di Gunung Bawakaraeng’. Selama awal perjalanan pendakian, pendaki akan menemukan rimbunnya pohon pinus dan juga trek tanah basah. Sepanjang jalur pendakian, pendaki akan menemukan patok triangulasi yang berisikan titik koordinat dan elevasi.

Pada jalur pendakian di lembah Ramma dan Bawakaraeng pendaki tidak akan terlalu disuguhi banyak pemandangan luas karena tertutup oleh pepohonan. Di jalur pendakian ini terdapat beberapa sumber air, dimana pendaki bisa mendirikan tenda untuk beristirahat sebentar. Jarak antara masing-masing pos tidak terlalu jauh, dan trek pendakian ini memiliki triangulasi disetiap posnya. Disebut-sebut bahwa pos 4 gunung Bawakaraeng merupakan yang terangker karena terdapat makam di daerah tersebut, namun pendaki bisa melanjutkan perjalan tanpa mendirikan tenda di pos ini.

Jalur pendakian menuju puncak Bawakaraeng merupakan kombinasi dari jalan terjal dan landai. Pepohonan besar merupakan hal yang akan terus ditemui selama perjalan mencapai puncak. Tepat di pos 5 gunung Bawakaraeng, para pendaki biasanya menggunakan area di pos 5 untuk melihat pemandangan sunset. Tepat di pos 7 yaitu di ketinggian 2533 mdpl, pendaki dihadapkan para jalur yang agak aneh karena harus turun sedikit ketinggian 2417 mdpl, untuk kemudian melanjutkan perjalan ke puncak.

Pernah terjadi tragedi besar pada tanggal 26 Maret 2004 yang lalu, yaitu adanya longsor yang menewaskan 30 orang. Longsoran tersebut terjadi di pos 7 gunung Bawakaraeng, dan disebut-sebut sebagai longsor terbesar di dunia dengan volume longsoran sekitar 250-300 juta m3. Setelah sekitar 4 hari perjalanan, pendaki bisa mencapai puncak gunung Bawakaraeng. Pendaki bisa beristirahat sebentar di puncak gunung dan mengabadikan momen-momen spesial tersebut dengan anggota tim lainnya. Pendaki bisa langsung menuruni puncak gunung Bawakareng, karena kondisi cuacanya bisa berubah tiba-tiba menjadi sangat dingin. Bagi pendaki yang sudah mencapai dasar gunung bisa menginap di Dusun Lembanna dan melakukan liburan di tempat wisata Malino
Dari Pos VII menuju Pos VIII, jalur mulai naik turun, setelah melewati 2 bukit yg punya ketinggian rata-rata 2700 mdpl, jalur akan menurun dan Tiba di Pos VIII, disini tersedia mata air, dan biasanya pendaki bermalam disini baru keesokan paginya menuju puncak Bawakaraeng. Pemandangan rumput savana dan puncak bawakaraeng terlihat dari pos VIII ini, suhu pada malam hari dapat mencapai antara 8-10 derajat celcius.
Dari Pos VIII menuju Pos IX, rute yang dilalui berupa jalan menanjak melewati vegetasi hutan basah dan lebat. Ditengah perjalanan menuju Pos IX kita dapat melihat daerah pasca longsor tahun 2004 silam.
Pos IX Gn. Bawakaraeng
Pos IX merupakan daerah yang cukup luas dapat menampung sekitar 3 - 4 tenda dan terdapat sumber mata air sehingga cocok dijadikan tempat istirahat/camp sebelum menuju puncak pada keesokan paginya.
Pos X merupakan pos terakhir sebelum menuju puncak Gunung Bawakaraeng. Rute yang dilalui cukup menanjak. Di Pos ini juga terdapat lokasi camp tetapi tidak terdapat sumber mata air yang mengalir, hanya terdapat berupa sumur kecil yang menampung air hujan. Sebaiknya sebelum menuju puncak perhatikan kondisi alam di puncak, terkadang angin bertiup lumayan kencang.


7.       Karst Rammang-Rammang Maros



Rammang-Rammang adalah sebuah tempat di gugusan pegunungan karst (kapur) Maros-Pangkep. Letaknya di desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, sekitar 40 km di sebelah utara Kota Makassar. ammang-Rammang dapat ditempuh melalui jalur darat dengan kendaraan bermotor dalam waktu kurang lebih 2 jam dari Kota Makassar. Rammang-Rammang mudah dijangkau karena terletak hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi.

Nama "Rammang-Rammang" berasal dari Bahasa Makassar, di mana kata rammang berarti "awan" atau "kabut". Jadi rammang-rammang berarti sekumpulan awan atau kabut. Menurut cerita penduduk setempat, tempat ini diberi nama Rammang-Rammang karena awan atau kabut yang selalu turun, terutama di pagi hari atau ketika hujan.

Tempat yang menarik di kawasan ini adalah taman hutan batu kapur, telaga Bidadari, gua Bulu' Barakka’, gua Telapak Tangan, gua Pasaung, sungai Pute dan kampung Berua.

Luas haman hutan batu Kapur Rammang-Rammang bertebar adalah 45 000 hektar (45à km²) dan merupakan kawasan karst terbesar ketiga di dunia, setelah Tsingy di Madagaskar dan Shilin di Tiongkok. Terdapat dua kompleks taman hutan batu di Rammang-Rammang, yakni di utara dan di selatan.

Rammang-Rammang berada di Maros, Sulawesi Selatan. Destinasi yang masih masuk dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung ini menyajikan pemandangan indah berupa bukit-bukit karst yang menjulang tinggi.

Untuk sampai ke destinasi yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Makassar ini pengunjung dapat menaiki perahu nelayan yang akan mengantarkan sampai ke Desa Salenrang, Kabupaten Maros. Sepanjang perjalanan ke Desa Salenrang, pengunjung akan disajikan pemandangan bukit-bukit karst yang menjulang tinggi serta tanaman bakau yang tumbuh di sepanjang sungai.

Begitu menginjakan kaki di Desa Salenrang, kita akan disajikan pemandangan persawahan yang hijau. Sejauh mata memandang kita seperti dimanjakan oleh hijaunya pepohonan dan tanaman padi yang tumbuh di sawah-sawah milik penduduk desa. Belum lagi pemandangan bukit karst yang menjadi latar dari hijaunya persawahan menjadikan paduan yang terlihat indah.

Udara yang sejuk juga membuat pengunjung nyaman ketika berada di area wisata alam ini. Keramahan penduduk setempat seperti membuat pengunjung sedang berada di rumah sendiri. Untuk dapat mengelilingi area di sini, pengunjung dapat mengajak penduduk di sini yang sudah biasa menjadi pemandu wisata.

Dengan ditemani pemandu, pengunjung akan diajak melewati jalan-jalan di tengah hijaunya pematang sawah. Melewati jalan-jalan yang dikelilingi sawah tentu saja menjadi pengalaman tersendiri terlebih pemandangan seperti ini sudah jarang ditemukan di tengah kota.

Ada beberapa tempat yang bisa pengunjung datangi ketika berada di kawasan Rammang-Rammang ini seperti, Taman Hutan Batu Kapur, Telaga Bidadari, Gua Bulu' Barakka’, Gua Telapak Tangan dan Gua Pasaung. Semua objek wisata ini bisa di kelilingi pengunjung dalam satu hari saja. Di area wisata ini belum terdapat penginapan, jadi pengunjung yang plesiran ke destinasi ini bisa kembali pada sore harinya.

Gugusan Pegunungan Kapur (karst) Rammang-Rammang yang berada di Maros-Pangkep ini adalah gugusan pegunungan kapur yang terluas dan terbesar kedua di dunia setelah pegunungan kapur yang ada di Cina. Namun, salah satu literatur menyebutkan, pegunungan kapur yang terluas dan terbesar pertama di dunia untuk saat ini justru Rammang-Rammang Karst di Maros, hal ini dikarenakan pegunungan kapur Cina yang sudah banyak berkurang akibat eksploitasi dan aktivitas pertambangan.

Rammang-Rammang sendiri berasal dari bahasa Makassar yang memiliki arti sekumpulan awan atau kabut. Menurut cerita penduduk di sekitar lokasi, area ini diberi nama Rammang-Rammang karena seringnya awan atau kabut yang turun terutama di pagi hari atau ketika hujan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengoperasikan MS Access

Riset Operasi (Operation Research)

7 Makanan Khas Makassar yang Wajib dicoba