Dampak buruk penggunaan headset yang berkelanjutan



Ketika menggunakan headset akan menguntungkan bagi Anda untuk menikmati music kesukaan Anda yaitu Anda dapat menjaga privasi dari pendengar audio, terlihat stylish dan bergaya, kualitas suara yang dihasilkan lebih baik dan jernih, dan mudah dibawa kemanapun jika dibandingkan dengan speaker. Namun beberapa dampak negative tidak lepas dari pengunaan perangkat ini : Hearing aid yaitu control kerasnya suara yang keluar melalui headset anda, sehingga anda pun masih dapat mendengar suara dari lingkungan sekitar. Jangka waktu penggunaan headset, yang disarankan tidak lebih dari 3 – 4 jam dipakai secara terus menerus.
Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam.
Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan headset. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan headset pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume headset lebih keras lagi.
Dampak buruk menggunakan headset
1.       Gangguan dan komplikasi pendengaran
Bila Anda menggunakan headphone atau earphone, maka audio secara langsung masuk ke dalam telinga Anda. Volume suara yang getarannya melebihi 90 desibel dapat menyebabkan komplikasi pendegaran dan bahkan tuli permanen. Semua orang yang memakai earphone atau headphone berisiko mengalami gangguan pendengaran hingga komplikasi pendengaran lebih tinggi. Dan Jika ada yang mendengarkannya lebih dari 100 dB bahkan hanya 15 menit, maka bisa membuat gangguan pada pendengaran. Jadi jika Anda terpakasa harus menggunakan headphone atau headset, berikan waktu istirahat bagi telinga Anda, serta tidak mendengarkannya dalam volume yang tinggi.
2.       Infeksi Telinga
Apakah headphone hanya anda sendiri yang memakainya? Apakahbergantian dengan orang lain? Biasanya kita semua pernah sesekali bergantian headphone dengan teman atau keluarga. Penggunaan yang seperti ini dapat dengan mudah menyebabkan infeksi telinga, karena bakteri dari telinga orang lain dapat dengan mudah berpindah ke Anda melalui headphone. Untuk mendapatkan suara audio terbaik, maka kita perlu memasukkan earphone langsung ke dalam lubang telinga yang mengakibatkan tidak adanya saluran udara. Memang musik terdengar lebih hebat tanpa saluran udara, namun Anda berisiko lebih tinggi terkena infeksi telinga. Dalam banyak kasus, orang yang menggunakan headphone memiliki kotoran telinga lebih banyak, yang menyebabkan tinnitus, infeksi telinga, dan bahkan masalah pendengaran yang lebih serius.
3.       Telinga seperti mati rasa
Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang menggunakan waktunya lebih banyak untuk mendengarkan musik keras melalui headphone merasakan telinganya mati rasa. Kemampuan pendengaran mereka mati rasa sementara, dan kemudian normal kembali. Mati rasa pada pendengaran bisa membahayakan dan menyebabkan ketulian. Sel-sel saraf yang membawa sinyal listrik dari telinga ke otak memiliki lapisan yang disebut dengan selubung myelin, yang membantu sinyal listrik untuk bisa melalui sel. Paparan suara keras(lebih dari 110 desibel) bisa menghilangkan lapisan sel ini, dan mengganggu sinyal listrik. Akibatnya, saraf tidak lagi efisien bisa mengirimkan informasi dari telinga ke otak.Namun jika seseorang berhenti  endengarkan musik keras menggunakan headphone, maka sel-sel ini akan berfungsi lagi seperti biasa. Artinya kehilangan pendengaran ini bisa bersifat sementara, dan berfugsi penuh kembali kata para peneliti. Namun bagaimana jika kita jarang mengistirahatkan telinga kita dari suara keras melalui headphone?
4.       Nyeri Telinga bagian dalam
Orang yang menggunakan earphone atau headphone umumnya mengeluh merasakan rasa nyeri didalam telinga. Seperti ada beberapa suara aneh yang berdengung di dalam telinga atau nyeri di titik telinga tertentu.
5.       Efek buruk pada Otak
Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh earphone dan headphone dapat menyebabkan bahaya serius bagi otak. Namun bukti medis yang kuat masih belum ditemukan. Tetapi orang-orang yang menggunakan headphone Bluetooth dalam kesehariannya, telah ditemukan lebih rentan terhadap masalah yang terkait otak.
Telinga Anda mungkin akan terasa sakit setelah menggunakan earphone dalam jangka waktu yang lama, menurut peneliti dari Univercity of Colorado hal demikian disebut listener fatigue. Untuk menghindarinya, maka Anda harus menggunakan alat ini dengan baik dan benar. Berikut beberapa tips aman menggunakan earphone:
·         Sebelum digunakan, pilih earphone yang menurut Anda nyaman saat digunakan sehingga tidak membuat daun telinga Anda sakit dan lecet.
·         Agar Anda bisa mengatur volume sendiri, maka gunakan alat ini yang memiliki volume control, karena frekuensi suara yang lazim di dengar manusia sebenarnya berkisar 20 Hz sampai 20 KHz, meski ada beberapa yang berfrekuensi di atas itu.
·         Gunakan alat ini sesuai kebutuhan.
·         Jangan terlalu lama mendengarkan musik melalui earphone. Anda bisa mengistirahatkan telinga Anda antara ½ sampai 1 jam. Apabila Anda menggunakan alat ini terus menerus, tidak menutup kemungkinan telinga Anda akan mengalami rusak permanen.
·         Dianjurkan untuk tidak mendengarkan musik menggunakan dengan alat ini di tengah keramaian, karena ada kemungkinan Anda menaikkan volume, itulah salah satu penyebab Anda bisa terkena gangguan pendengaran.
·         Untuk mengurangi tegangan pada gendang telinga, sebaiknya Anda tidak menutup telinga terlalu rapat saat menggunakan alat ini.
·         Memberi lapisan seperti lensa pada ujung earbud juga berguna untung meredam gelombang tekanan.

Sumber
http://doktersehat.com/bahaya-pemakaian-headset-bagi-telinga-dan-otak/#ixzz4UhXyb6KG
http://halosehat.com/gaya-hidup/gaya-hidup-buruk/6-bahaya-menggunakan-headset-terlalu-lama
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/efek-buruk-mendengarkan-musik-dengan-headset.html

http://www.plimbi.com/article/2724/tips-aman-menggunakan-earphone-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengoperasikan MS Access

Riset Operasi (Operation Research)

7 Makanan Khas Makassar yang Wajib dicoba