7 Makanan Khas Makassar yang Wajib dicoba
1.
Coto Makassar
Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah
makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan
(isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur
daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik
secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa".
Saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai
di warung pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November
2008 Coto Makassar akan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik
Garuda Indonesia dari dan ke Makassar.
2.
Pallubasa
Pallubasa adalah sebuah makanan tradisional
yang berasal dari kota Makassar. Pallubasa terbuat dari kerbau atau jeroan
sapi. Jika dilihat secara sekilas memang pallubasa dengan coto Makassar hampir
terlihat sama. Namun, keduanya sebenarnya berbeda.
Perbedaan tersebut terletak pada proses
memasaknya. Bagi orang awam mungkin sulit membedakan antara pallubasa dengan
coto Makassar. Keduanya adalah makanan khas kota angin Mamiri dan memiliki
presentasi yang mirip. Namun soal rasa, pallubasa dan coto sangatlah berbeda.
Jeroan untuk pallubasa direbus dalam waktu yang lama. Setelah matang, jeroan
plus daging diiris dan dihidangkan dalam mangkuk. Jika coto Makassar dimakan
bersama ketupat, pallubasa menggunakan nasi putih.
Di kota Makassar, penjual Pallubasa yang
paling terknela adalah Pallubasa serigala. Penamaan serigala ini bukan karena
pallubasa dibuat dengan bahan berupa jeroan serigala namun karena pallubasa
tersebut berlokasi di Jalan Serigala. Sebenarnya, nama asli dari warung
pallubasa serigala ini adalah “Warung Pallubasa H. Haeruddin”.
Warung pallubasa ini memiliki tempat yang
tidak begitu besar. Luas warung tersebut tidak sebandign dengan pengunjung yang
berdatangan. Maka dari itu, jangan heran jika saat jam makan siang banyak
pengunjung yang datang dengan berdesakan dengan pengunjung lainnya. Pembeli
Pallubasa serigala seolah-olah tidak pernah berhenti mengalir dari semenjak
buka pada pukul 9 pagi hingga 8 malam. Mereka semua ingin merasakan pallubasa
yang enak dan mengenyangkan ini.
Jika ingin merasakan wisata kuliner khas
Makassar, maka Pallubasa adalah tujuan yang tepat bagi para wisatawan. Rasa
rempah dari Pallubasa sangat gurih. Pallubasa sangat enak jika dikonsumsi
ketika masih mengepul karena begitu masuk kerongkongan hangat dari kuah
Pallubasa akan terasa. Bahkan, rasa rempah-rempahnya akan tetap menempel selama
beberapa menit.
Rasa inilah yang membuat para konsumen yang
ketagihan dan menambah lagi Pallubasanya untuk memuaskan lidah dan perutnya.
Satu porsi Pallubasa biasanya berisi daging, jeroan, otak, kuning telur dan
kuah yang ditaburi kelapa goreng. Di warung Pallubasa serigala, pallubasa
disajikan dalam mangkuk besar seperti mangkuk di warung soto Kudus. Untuk 1
porsinya, biasanya Pallubasa dihargai sekitar 18 ribu rupiah.
3.
Pallu butung
Berbeda dengan es Pisang Ijo, proses
penyajian es Pallu Butung yaitu pisang yang telah direbus dipotong-potong kecil
kemudian disiram bahan semacam bubur berwarna putih yang terbuat dari tepung
beras dan santan sehingga rasanya gurih. Setelah itu serutan es diletakkan
diatas pisang yang telah disirami oleh fla tersebut. Untuk menambah penampilan yang
menarik dimata pembeli biasanya para penjual menambahkan sirup yang berwarna
merah serta susu kental manis.
Bentuk dan cara penyajian yang menarik
membuat selera makan kita akan bertambah. Es Pallu Butung biasanya dinikmati
oleh orang pada siang atau sore hari sebagai pelepas dahaga atau semacam
cemilan.
Dibulan Ramadhan ini, es Pallu Butung
selalu menjadi menu pembuka puasa andalan bagi masyarakat Makassar. Penyajian
yang tidak terlalu lama serta ditambah lagi es serut yang bisa menghilangkan
rasa haus setelah satu hari lamanya berpuasa.
Jadi jangan pernah melewatkan kuliner yang
satu ini jika anda berkunjung di kota Makassar. Kuliner berbahan dasar pisang
lainnya juga kalian bisa nikmati di kota Daeng yang menjadi kota andalan para
pemburu kuliner.
4.
Pallu kaloa
Sup ikan khas Kota Angin Mammiri ini
memiliki karakteristik yang berbeda dengan sup sejenis dari daerah lain di
Indonesia. Kekhasan itu berasal dari bumbu rempah yang digunakannya yakni bumbu
kaloa. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, “pallu kaloa” berarti
memasak dengan menggunakan rempah kaloa, yang merupakan rempah khas Sulawesi
Selatan. Kaloa tergolong rempah biji dengan kulit keras berukuran kecil seperti
bawang. Bagian yang digunakan untuk meracik sup ikan ini adalah bijinya yang
berwarna hitam, tanpa dihancurkan sama sekali, untuk menciptakan cita rasa asam
yang khas.
Kuah sup ini terlihat berwarna kehitaman
dan tidak kental. Berhubung tampilan kuahnya mirip menu rawon asal Jawa Timur,
tak ayal sebagian warga pendatang di Makassar menyebut pallu kaloa sebagai
rawon ikan. Pallu kaloa menjadi salah satu masakan yang paling diburu
wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Masyarakat dari kalangan biasa
hingga pejabat kerap menjadikan makanan ini sajian utama ketika menjamu tamu. Ikan
yang dipakai benar-benar dipilih dan tidak asal seperti kerapu, lamuru,
katamba, kaneke, dan tuna yang hanya dipakai kepalanya. Sementara yang ingin
mencicipi dagingnya, dipilihkan ikan tuna dan lamuru. Adapun untuk kuahnya
menggunakan bumbu rempah yang terdiri atas lengkuas, sereh, bawang putih,
bawang merah, kayu manis, pala, ketumbar, merica, dan kaloa.
5.
Pisang Ijo
Pisang ijo atau es pisang ijo adalah
sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, terutama di kota Makassar. Makanan
ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna
hijau. Cara memasaknya dengan mengukus di dandang. Adonan tersebut dibuat dari
tepung, air, dan pewarna hijau yang terbuat dari campuran air dengan daun suji
atau pandan.
6.
Ikan bakar parape
ikan bakar parape ini biasanya menggunakan
ikan baronang, kakap, kerapu atau bandeng. Bumbu yang digunakan adalah bawang
merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang putih, gula merah dan
garam yang semuanya dicampur lalu dihaluskan dan ditumis. Bumbu ini kemudian
digunakan untuk melumuri seluruh bagian ikan yang akan dibakar dan ditambahkan
dengan kecap, asam jawa dan merica putih bubuk. Ikan kemudian dibakar sambil
sesekali dilumuri sisa bumbu tumis. Sebagai pelengkap, ikan bakar parape ini
disajikan dengan sambal jeruk limau.
7.
Pallumara
Pallumara adalah sup kepala ikan, bahan
utamanya adalah kepala kakap merah dengan kuah kuning dari bumbu kunyit yang
ditimpali dengan segarnya rasa asam dan gurihnya bawang. Kuah pallumara
menebarkan aroma kunyit dan bawang goreng yang kuat. Rasa asam belimbing wuluh
dan pedas cabai akan memanjakan lidah. Rasa asam dan pedas yang kuat itulah
yang membalut daging ikan kakap yang gurih dan sedikit manis.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar