Menyingkapi Konflik Sengeketa Papua Barat (Papua New Guinea) dan Indonesia


Papua Barat jika dilihat dari letak geografisnya, boleh dikatakan bagian dari Indonesia karena letaknya yang bersambungan. Karena potensial dari wilayah ini, Papua Barat diperebutkan oleh dua negara yaitu Indonesia dan Belanda. Papua terkenal dengan kekayaan alamnya berupa bahan-bahan tambang yang nilainya sangat besar jika dijual di pasar luar negeri. Konflik ini diawali oleh keingingnan Belanda untuk membuat Papua Barat terlepas dari daerah kekuasaan Indonesia. Mengetahui keputusan Belanda maka Indonesia melakukan tindakan yang membuat Belanda mundur dan menyerahkan masalah perebutan wilayah ke PBB. Melalui PBB, Belanda mengambil keputusan untuk tidak jadi mengambil atau merebut Papua Barat lalu diserahkan kepada Indonesia dengan syarat memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk menentukan sikap sendiri. Pada tahun 1969 rakyat Papua memilih tetap dalam lingkungan Republik Indonesia. Tetapi tidak hanya itu perjuangan merebut wilayah Papua Barat oleh Indonesia ternyata membawa kesan negatif karena adanya isu yang mengaitkan tentara Indonesia yang menodong dengan senjata kepada penduduk lokal untuk memilih keputusan terkait masalah kewarganegaraannya dan dari peristiwa itu Indonesia-Papua Barat memulai konfik bahkan terjadi serangkaian peristiwa pertumpahan darah antar tentara maupun penduduk lokal.
Sampai saat ini Indonesia dan Papua Barat menjalankan perjanjian mengenai garis-garis batas yang telah diratifikasi pemerintah dengan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1973. Namun sampai saat ini perjanjian bilateral tersebut belum menjadi landasan legal bagi survey dan demarkasi batas darat antara kedua negara. Sebagai bagian dari perjanjian bilateral 1973, telah didirikan 14 pilar MM di sepanjang perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Titik-titik tersebut ada di 141° Bujur Timur, mulai dari pilar MM1 sampai dengan MM10. Selanjutnya mulai dari pilar MM11 sampai dengan pilar MM14 berada pada meridian 141° 01’ 10". Pilar MM10 dan MM11 batas kedua negara mengikuti Thalweg dari sungai Fly. Selain ke 14 pilar MM, antara tahun 1983- 1991, sesuai amanat Pasal 9 Perjanjian 1973 antara Indonesia dengan Papua Nugini, telah didirikan 38 Pilar MM baru. Sehingga sampai saat ini telah berdiri 52 pilar MM di sepanjang garis perbatasan. Penambahan 38 pilar MM baru tersebut saat ini masih tertuang dalam Deklarasi Bersama (Joint declaration) yang ditandatangani oleh otoritas survey and mapping kedua pemerintahan.
Sejak hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 1975, PNG secara konsisten mendukung integritas Indonesia. Sebaliknya, Indonesia pun mendukung  integritas wilayah PNG. Secara geografis, kedua negara berbatasan darat secara langsung. Hubungan yang baik ini terus-menerus dilakukan sehingga banyak pihak yang menyutujui perdamaian kedua belah pihak ini bahkan tokoh Papua yang terpenting, sekaligus founder OPM, Nicolaas Jouwe, telah menyatakan berhenti dari perjuangan yang selama ini dilakukannya, dan mengharapkan pengikutnya kembali ke Papua dan mulai membangun Papua dalam kerangka NKRI. Menurutnya, bentuk perjuangan yang kini dilakukan seharusnya adalah membangun pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ekonomi, sosial-budaya melalui semangat Otonomi Khusus (Otsus). Mencermati hubungan dan komitmen RI(Rakyat Indonesia)-PNG(Papua New Guinea) untuk tidak mencampuri kedaulatan masing-masing pihak, yang menjadi harapan untuk menjalankan harmonisasi antara kedua belah pihak tersebut.
Disisi lain Indonesia harus berjaga-jaga jika seandainya terjadi penyerangan dikemudian hari yang ditimbulkan oleh pihak-pihak tertentu. Maka peranan TNI menjaga perbatasan Indonesia dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya penyeludup atau transaksi illegal maupun tindakan kriminal diperbatasan kedua negara, melalui  TNI pelaksanaan kegiatan secara rutin untuk memastikan patok-patok batas atau yang dikenal dengan Meridian Monument tetap berada pada posisi yang sebenarnya, sesuai dengan perjanjian antar kedua negara. Selain melaksanakan tugas dalam pengamanan wilayah secara tidak langsung mensosialisasikan penduduk sekitar tentang pemahaman menjaga keutuhan bangsa Indonesia.


Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengoperasikan MS Access

Dampak Konsumerisme Gadget Di Kalangan Remaja (KIR)

Riset Operasi (Operation Research)